Breaking News

Peran Pendidikan Karakter dalam Menyikapi Isu LGBT secara Humanis dan Berbudaya

Oleh : Sanitia Risky Kurniawati
Mahasiswi Prodi Ilmu Hukum 
Unpam Serang
Dosen Pengampu: Nurul Wahyuni,S.H,M.H


SERANG,- Sebagai Mahasiswa Fakultas Hukum,saya melihat dan mempelajari beberapa berita yang ada,salah satunya terkait LGBT.

LGBT (Lesbi, Gay, Biseksual, dan Transgender) adalah salah satu jargon atau sebutan untuk gerakan emansipasi di kalangan homoseksual. Homoseksual sendiri merupakan sebuah ketertarikan seseorang kepada sesama jenis baik secara personal, emosional maupun seksual. 

Terdapat banyak anggapan terkait homoseksual atau LGBT ini, salah satunya beranggapan bahwa LGBT merupakan penyakit dikarenakan seseorang dengan homoseksual memiliki kelebihan kromosom dalam dirinya baik kromosom X ataupun Y, sehingga menyebabkan seseorang tersebut memiliki sifat dan kepribadian yg menyerupai lawan jenisnya.Kamis,10/4/25

Pada realita sehari-hari biasanya LGBT dapat ditemukan dibeberapa tempat terbuka, contohnya tempat gym. Mereka tidak malu untuk menoakan diri dalam masyarakat luas, hanya saja persepsi masyarakat yang sudah resah akan adanya LGBT ini seharusnya dapat menyadarkan pemerintah dalam penagakan hukum bagi pelaku LGBT.

Tetapi bagi mereka yg melihat LGBT pada sudut pandang Hak Asasi Manusia (HAM) berpendapat bahwa kaum LGBT juga manusia yang mana memiliki haknya sebagai manusia pula. Mereka berhak mendapatkan perlindungan dan bantuan hukum dari pemerintah sebagai manusia, serta mereka juga berhak mendapatkan simpati dan empati dari masyarakat, bukannya malah menutup diri.

Fenomena LGBT yang sedang ramai dibicarakan ini akan menjadi fenomena yang tidak dapat dihindari, tetapi bukan juga membiarkannya terus berkembang tanpa adanya upaya pencegahan atas dasar alasan HAM. 

Bagaimanapun juga mereka adalah kelompok minoritas yang berhak mendapatkan perlindungan hukum dan rasa aman sebagai sesama warna negara.

Fenomena LGBT ini merupakan PR besar bagi setiap orang tua, bagaimana orang tua bersikap bijak dalam mendidik anak-anaknya agar tumbuh sehat baik dari segi fisik, mental, serta spiritualnya. 

Bukannya menjadi masyarakat yang mudah untuk mengatakan benci kepada mereka kelompok minoritas. Kembali pada diri kita masing-masing memilah mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang seharusnya dirangkul untuk diajak dalam hal kebaikan.


© Copyright 2022 - ABAH SULTAN