 |
| Oleh : Ahmad Muhaimin Aziz Mahasiswa Prodi Ilmu Hukum Unpam Serang Dosen Pengampu : Risky Amelia,S.H,.M.H |
SERANG - Perikatan yang lahir dari perjanjian adalah perjanjian yang menyebabkan timbulnya hak dan kewajiban bagi para pihak yang terlibat. Perjanjian ini adalah kesepakatan yang dibuat secara sukarela antara dua pihak atau lebih untuk mengikatkan diri pada suatu hal tertentu.
Elaborasi:
Perjanjian sebagai Sumber Perikatan:
Perjanjian adalah salah satu sumber utama perikatan dalam hukum.
Kesepakatan dan Kehendak Bebas:
Perjanjian lahir dari kesepakatan atau persetujuan antara para pihak yang memiliki kehendak bebas untuk mengikatkan diri.
Timbulnya Hak dan Kewajiban:
Perjanjian menciptakan hak dan kewajiban bagi para pihak yang terlibat. Hak adalah sesuatu yang bisa dituntut, sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus dipenuhi.
Contoh Perikatan yang Lahir dari Perjanjian:
Jual-beli, sewa-menyewa, pinjam-meminjam, dan perjanjian lainnya merupakan contoh perikatan yang lahir dari perjanjian.
Asas Pacta Sunt Servanda:
Prinsip "perjanjian yang sah harus dipatuhi" (pacta sunt servanda) menegaskan bahwa perjanjian yang sah berlaku sebagai hukum bagi para pihak yang membuat perjanjian tersebut.
Dasar Hukum:
Perikatan yang lahir dari perjanjian diatur dalam Bab II Buku III Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata), khususnya Pasal 1313 yang mendefinisikan perjanjian sebagai suatu perbuatan di mana satu orang atau lebih mengikatkan diri terhadap satu orang lain atau lebih.
Contoh:
Jual Beli:
Jika seseorang membeli sebuah barang dari penjual, maka mereka berdua telah membuat perjanjian jual-beli yang menimbulkan perikatan. Penjual memiliki kewajiban untuk menyerahkan barang, dan pembeli memiliki kewajiban untuk membayar harga barang.
Sewa Menyewa:
Jika seseorang menyewa sebuah rumah, maka mereka berdua telah membuat perjanjian sewa-menyewa yang menimbulkan perikatan. Penyewa memiliki kewajiban untuk membayar sewa, dan pemilik rumah memiliki kewajiban untuk menyerahkan rumah untuk disewa.
Social Header