Mahasiswa Uniba & Warga
SERANG, - Dalam upaya mengatasi stunting yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia, Kelompok 14 Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Bina Bangsa (UNIBA) turut serta mendukung program penyuluhan stunting di Desa Tanjung Manis. 4 Agustus 2024.
Program penyuluhan stunting yang dimulai sejak 10 Juli 2024 dan berlangsung selama 100 hari ini dipimpin oleh Kepala Desa Tanjung Manis, Agus Fauzi S.H., dengan ibu-ibu kader daerah setempat sebagai sukarelawan.
Mahasiswa KKM UNIBA berpartisipasi aktif dalam program ini, mulai dari mempersiapkan makanan bergizi hingga melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting.
Kepala Desa Tanjung Manis, Agus Fauzi S.H., mengapresiasi kontribusi mahasiswa dalam program ini. “Program terkait stunting ini sangat membantu masyarakat dan bisa dirasakan langsung oleh yang membutuhkannya,” ujarnya.
Stunting, menurut WHO (2020), adalah kondisi dimana panjang atau tinggi badan anak kurang dari -2 standar deviasi berdasarkan usia, yang disebabkan oleh asupan nutrisi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang atau kronis.
Kondisi ini bersifat irreversibel dan dapat berdampak buruk pada perkembangan fisik dan kognitif anak.
Dengan adanya program desa terkait stunting ini, mahasiswa KKM UNIBA berharap dapat berkontribusi dalam mengurangi jumlah anak yang mengalami stunting, kurang gizi, dan gizi buruk di Desa Tanjung Manis.
Program ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari dalam konteks nyata dan berkontribusi langsung kepada masyarakat.
Andi Hasryningsih Asfar, S.Pt., S.Pd., M.Si, dosen pembimbing lapangan (DPL) untuk Kelompok 14 KKM UNIBA, juga memberikan pandangannya tentang program ini. "Keterlibatan mahasiswa dalam program penyuluhan stunting ini sangat bermanfaat, tidak hanya bagi masyarakat desa, tetapi juga bagi mahasiswa itu sendiri. Mereka belajar bagaimana mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam situasi nyata dan berkontribusi dalam memecahkan masalah nyata di masyarakat," ungkap Ibu Andi.
Dia juga menambahkan, "Saya sangat bangga melihat antusiasme dan dedikasi mahasiswa dalam program ini. Mereka menunjukkan komitmen tinggi dalam membantu masyarakat dan menjadi agen perubahan yang positif." Ujarnya.
Sementara itu Mila Dewi Agustin, mahasiswa penanggung jawab program kesehatan dalam KKM Uniba menjelaskan, "Program ini memberi kami kesempatan untuk menerapkan pengetahuan kesehatan masyarakat secara praktis. Kami tidak hanya memberikan penyuluhan tentang pentingnya asupan gizi yang seimbang, tetapi juga membantu masyarakat memahami dampak jangka panjang dari stunting," jelas Mila.
Ia juga menambahkan, "Kami berharap partisipasi kami dapat memberikan kontribusi nyata dalam mengurangi angka stunting di Desa Tanjung Manis. Melalui edukasi dan intervensi yang tepat, kami optimis bahwa masyarakat akan lebih sadar akan pentingnya nutrisi yang baik untuk anak-anak mereka." Tutupnya.
Dengan sinergi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat, program penyuluhan stunting di Desa Tanjung Manis diharapkan dapat membawa perubahan positif dan membantu mengurangi angka stunting di daerah tersebut.
(Amalia)
Social Header