![]() |
Photo bersama pemateri : Hayati Nupus,S.Pd,.M.Pd |
Pandeglang – Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 9 Universitas Mathla'ul Anwar Banten menghadirkan Hayati Nupus, S.Pd., M.Pd, Dosen Fakultas Hukum Universitas Pamulang (Unpam) Serang sebagai pemateri dalam seminar pendidikan bertema "Membangun Karisma Guru melalui Public Speaking dan Media Digital" pada Senin,6/8/2025
Kegiatan ini bertempat di SDN Kadubadak, Desa Kadubadak, Kecamatan Angsana, Kabupaten Pandeglang, dan dihadiri oleh berbagai unsur pendidikan dan pemerintahan desa. Hadir dalam acara tersebut Kepala Sekolah SDN Kadubadak, Ajo Suharja, S.Pd.SD, Kepala Desa Kadubadak, Ucuk Suproni, Pengawas Sekolah, serta para guru SD dan TK se-Kecamatan Angsana.
Dalam sesi pemaparannya, Hayati Nupus menyampaikan bahwa tantangan dunia pendidikan di era saat ini tidak hanya terletak pada penguasaan materi ajar, tetapi juga pada kemampuan guru untuk berkomunikasi dengan baik dan menarik perhatian siswa. Public speaking bukan hanya keterampilan berbicara di depan umum, tetapi merupakan strategi komunikasi pendidikan yang mampu membangun kepercayaan diri dan wibawa guru di hadapan siswa.
“Karisma guru bukan bawaan lahir, tetapi bisa dibentuk. Salah satunya dengan mengasah kemampuan public speaking yang baik. Guru yang karismatik adalah guru yang mampu menyampaikan materi dengan penuh keyakinan, mampu menginspirasi, dan menghidupkan suasana belajar,” ujar Hayati Nupus dalam sesi materinya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa komunikasi yang efektif meliputi penguasaan intonasi suara, kontak mata, ekspresi wajah, serta bahasa tubuh yang meyakinkan. Hal-hal tersebut harus sejalan dengan etika berbicara, penggunaan diksi yang tepat, serta kemampuan membaca situasi kelas.
Selain public speaking, Hayati juga menyoroti pentingnya penggunaan media digital dan teknologi dalam proses pembelajaran. Menurutnya, guru masa kini tidak bisa hanya mengandalkan metode konvensional. Teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan memperluas jangkauan informasi yang disampaikan kepada siswa.
“Teknologi bukan menggantikan guru, tetapi menjadi alat bantu yang memperkuat peran guru. Mulailah dari hal sederhana seperti membuat presentasi menarik, menggunakan video pembelajaran, atau bahkan membuat konten edukatif sendiri,” jelasnya.
Dalam paparannya, Hayati memberikan contoh platform digital yang bisa digunakan guru seperti Canva untuk media presentasi interaktif, Kahoot untuk kuis berbasis game, serta pemanfaatan YouTube dan media sosial untuk membagikan materi atau membangun komunitas belajar.
Ia juga mendorong para guru untuk membuat konten pembelajaran sendiri agar bisa menjangkau siswa secara lebih personal, bahkan menjadi sumber penghasilan tambahan di era digital. Hal ini menurutnya sangat relevan dalam membangun branding positif guru di ruang digital, yang dapat memperkuat posisi guru sebagai agen perubahan.
Para peserta seminar menyambut baik materi yang disampaikan. Banyak di antara mereka yang merasa mendapatkan wawasan baru mengenai pentingnya public speaking dan teknologi dalam dunia pendidikan.
“Kami jadi lebih paham bahwa komunikasi guru bukan hanya menyampaikan pelajaran, tapi juga membangun hubungan yang menyenangkan dengan siswa. Ditambah lagi, teknologi ternyata bisa membuat proses belajar jadi lebih menarik,” ungkap salah satu guru SD peserta seminar.
Kegiatan ini pun ditutup dengan sesi tanya jawab dan diskusi interaktif yang memperlihatkan semangat para peserta untuk terus belajar dan berkembang.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat mahasiswa KKN yang di naungi oleh Dosen Pendamping lapangan Riandi,M.Pd, dosen universitas Mathla'ul Anwar, bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata dalam dunia pendidikan. KKN Kelompok 9 Universitas Mathla'ul Anwar Banten berharap kegiatan ini menjadi awal kolaborasi yang lebih erat antara akademisi, sekolah, dan masyarakat dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah.
Seminar ini diharapkan dapat memotivasi para guru untuk terus belajar, berinovasi, dan tampil percaya diri, baik di dalam kelas maupun di ruang digital. Membangun karisma guru melalui public speaking dan pemanfaatan teknologi bukan sekadar keterampilan tambahan, tetapi merupakan bagian dari transformasi pendidikan yang adaptif dan berdaya saing tinggi.
*Red
Social Header