Mahasiswa Ilmu Hukum Unpam Serang
Mata Kuliah: Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Dosen Pengampu: Dede Ika Murofikoh, S.H.,M.H.
OPINI - Pendidikan budaya dan karakter bangsa merupakan pondasi penting dalam membentuk jati diri generasi muda Indonesia. Di tengah derasnya arus globalisasi, pengaruh budaya asing begitu mudah masuk melalui media sosial, hiburan, maupun gaya hidup. Kondisi ini dapat membawa dampak positif berupa keterbukaan wawasan, namun juga berisiko mengikis identitas budaya dan nilai-nilai luhur bangsa. Oleh karena itu, pendidikan budaya dan karakter tidak boleh dipandang hanya sebagai pelengkap, melainkan sebagai kebutuhan mendasar untuk menjaga keutuhan bangsa.
Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara seharusnya menjadi roh dalam pelaksanaan pendidikan budaya dan karakter. Misalnya, sila kedua tentang “Kemanusiaan yang adil dan beradab” menuntun generasi muda untuk menjunjung tinggi sikap saling menghormati, toleransi, serta empati terhadap sesama. Begitu pula sila ketiga, “Persatuan Indonesia”, mengingatkan pentingnya kebersamaan dalam menjaga keutuhan bangsa di tengah keberagaman. Pendidikan yang menekankan pada nilai-nilai tersebut akan menghasilkan pribadi yang bukan hanya cerdas, tetapi juga berkarakter kuat dan berjiwa nasionalis.
Selain itu, pendidikan budaya dan karakter juga menekankan pentingnya penguatan nilai lokal yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya, budaya gotong royong yang selama ini menjadi ciri khas bangsa Indonesia, dapat dijadikan teladan untuk menumbuhkan semangat kerja sama dan solidaritas. Jika nilai-nilai tersebut ditanamkan sejak dini di keluarga, sekolah, hingga masyarakat, maka generasi muda akan tumbuh dengan karakter yang kokoh, tidak mudah tergerus oleh budaya individualistik yang sering dibawa arus globalisasi.
Dari perspektif kewarganegaraan, pendidikan budaya dan karakter bangsa juga menuntut keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat. Guru, orang tua, dan lingkungan sosial harus menjadi teladan nyata, bukan hanya memberikan teori. Partisipasi warga negara dapat diwujudkan dengan melestarikan budaya, mengutamakan sikap saling menghargai, dan mendukung kebijakan pemerintah yang memperkuat pendidikan karakter. Dengan begitu, proses pendidikan tidak berhenti di ruang kelas, melainkan menjadi praktik hidup sehari-hari.
Dengan demikian, meneguhkan pendidikan budaya dan karakter bangsa di era globalisasi adalah langkah strategis untuk menjaga identitas dan kedaulatan bangsa. Generasi muda yang berkarakter kuat, berbudaya, dan berpijak pada nilai Pancasila akan mampu menghadapi tantangan zaman tanpa kehilangan jati dirinya sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Pendidikan bukan hanya tentang mencetak manusia pintar, tetapi juga membentuk manusia berkarakter yang mampu membawa bangsa ini menuju masa depan yang berdaulat, adil, dan bermartabat.

Social Header