![]() |
| Oleh : Fiqih Firmansyah Mahasiswa ProdiIlmu Hukum Unpam Serang Dosen Pengampu : Dede Ika Murofikoh, S.H., M. H. |
Mahasiswa Ilmu Hukum Unpam Serang
Mk : Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pengampu : Dede Ika Murofikoh, S.H., M. H.
OPINI- Perkembangan teknologi dan kemajuan digital telah membawa dampak besar terhadap dunia pendidikan. Di satu sisi, era digital memberikan kemudahan dalam memperoleh informasi, memperluas wawasan, dan meningkatkan efisiensi pembelajaran. Namun di sisi lain, kemajuan ini juga menimbulkan tantangan serius bagi pembentukan karakter peserta didik.
Pendidikan karakter pada dasarnya bertujuan untuk membentuk manusia yang berakhlak mulia, bertanggung jawab, jujur, disiplin, serta memiliki nilai moral dan etika yang baik. Akan tetapi, di tengah derasnya arus informasi dan budaya global melalui media digital, nilai-nilai tersebut sering kali terabaikan.
Banyak peserta didik yang lebih terfokus pada dunia maya daripada kehidupan sosial di sekitarnya. Fenomena seperti kurangnya sopan santun dalam berkomunikasi daring, penyebaran hoaks, cyberbullying, dan kecanduan media sosial menunjukkan bahwa pembentukan karakter membutuhkan perhatian yang lebih besar di era ini. Oleh karena itu, pendidikan karakter tidak hanya perlu disesuaikan dengan perkembangan teknologi, tetapi juga harus mampu menanamkan nilai moral yang kuat agar peserta didik mampu menggunakan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab.
1. Perubahan Pola Perilaku dan Gaya Hidup
Era digital mendorong perubahan besar dalam gaya hidup dan cara berpikir generasi muda. Mereka cenderung menyukai hal-hal instan dan mudah diakses, sehingga nilai kesabaran, kerja keras, dan ketekunan mulai menurun.
2. Menurunnya Interaksi Sosial Langsung
Kecenderungan berkomunikasi melalui media digital menyebabkan berkurangnya kemampuan berinteraksi secara tatap muka. Hal ini berdampak pada melemahnya empati, solidaritas, dan rasa kebersamaan di antara peserta didik.
3. Penyalahgunaan Media Sosial
Banyak peserta didik belum memahami etika dalam bermedia. Akibatnya, muncul perilaku seperti menyebar informasi palsu, ujaran kebencian, hingga perundungan daring (cyberbullying), yang menunjukkan lemahnya karakter tanggung jawab dan sopan santun.
4. Lemahnya Filter Moral terhadap Informasi
Akses yang terlalu luas terhadap internet membuat peserta didik mudah terpapar konten negatif. Tanpa bimbingan dan pendidikan karakter yang kuat, mereka sulit membedakan mana informasi yang baik dan yang merusak nilai moral.
5. Kurangnya Keteladanan dan Pengawasan
Tantangan lain adalah kurangnya figur teladan baik dari guru maupun lingkungan sekitar. Padahal, karakter terbentuk tidak hanya dari pengajaran, tetapi juga dari contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari.
6. Kesenjangan Literasi Digital
Tidak semua peserta didik memiliki kemampuan literasi digital yang baik. Rendahnya pemahaman tentang etika digitalv menyebabkan mereka mudah terjebak dalam penyalahgunaan teknologi.

Social Header