![]() |
Demo Ricuh, Mahasiswa dan Warga Tuntut PT Lautan Baja Indonesia Bertanggung Jawab atas Kerusakan Lingkungan |
SERANG, – Aksi unjuk rasa yang digelar oleh Aliansi Mahasiswa Serang Timur bersama warga desa di depan kawasan industri PT Lautan Baja Indonesia (LBI), Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, pada Senin (19/5/2025), berakhir ricuh.
Massa yang terdiri dari mahasiswa dan warga menuntut pertanggungjawaban perusahaan atas dugaan kerusakan lingkungan akibat aktivitas pembangunan dan produksi industri. Selain itu, mereka juga menuntut ganti rugi terhadap kerusakan sejumlah rumah warga yang mengalami retak-retak, sawah yang terendam air hingga gagal panen, serta pencemaran udara.
“Sudah berkali-kali kami suarakan, tapi tidak pernah ada tindak lanjut yang serius. Rumah warga retak, padi gagal panen, udara tercemar. Mana tanggung jawab perusahaan?” teriak salah satu orator aksi.
Kericuhan sempat pecah ketika demonstran membakar ban dan berusaha masuk ke area perusahaan, namun dihalau oleh aparat keamanan. Adu dorong tak terhindarkan, meski tidak sampai menimbulkan korban.
![]() |
Koordinator aksi, Diki Wahyudi, menegaskan bahwa unjuk rasa ini merupakan bentuk puncak kekecewaan warga dan mahasiswa atas sikap pasif perusahaan. “Kami minta PT LBI segera duduk bersama warga dan menyelesaikan masalah ini. Jika dalam satu minggu tidak ada tindak lanjut, kami akan bawa persoalan ini ke tingkat provinsi bahkan pusat,” tegasnya.
Diki juga menyatakan, pihaknya akan terus mengawal aktivitas perusahaan-perusahaan lain di wilayah Serang Timur yang berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat.
Menanggapi aksi tersebut, HRD PT Lautan Baja Indonesia, Agus, mengakui bahwa perusahaan telah mulai merealisasikan beberapa bentuk perbaikan terhadap masyarakat. Namun, ia juga mengakui masih ada kendala teknis dalam pelaksanaan di lapangan.
"Beberapa program perbaikan memang sudah direalisasikan, tapi belum maksimal. Salah satunya pembangunan sarana irigasi yang masih terkendala. Terkait empat poin tuntutan dari aliansi mahasiswa, kami akan coba akomodasi menuju solusi jangka panjang. Hari ini kami juga sudah bertemu dengan perwakilan warga dan menyepakati akan dilakukan survei lapangan untuk percepatan realisasi," ujarnya.
Aksi ini menjadi peringatan bagi perusahaan agar lebih proaktif dalam menyelesaikan dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkan, serta menjaga komunikasi yang baik dengan masyarakat sekitar. (red/rls/and)
Social Header