SERANG – Slogan #SerangBahagia yang kerap digaungkan Bupati Serang mulai dipertanyakan publik. Pasalnya, fakta di lapangan justru menunjukkan kondisi jauh dari kata bahagia.
Sebuah video yang beredar menampilkan rumah tidak layak huni di Kampung Dukuh, Desa Katulisan, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang. Kondisinya sangat memprihatinkan: Seorang Kakek Bernama Kacip di sebut Di vidio Tersebut, tinggal di Rumah Reyot, Berdinding bambu yang sudah rapuh, atap bolong-bolong yang rawan roboh, dan lantai masih berupa tanah. Mirisnya, rumah reyot itu masih menjadi tempat tinggal warga Bernama Kacip.
Kontras dengan klaim pemerintah daerah yang sering mengumbar keberhasilan pembangunan, kenyataan di pelosok desa justru menyingkap wajah asli Kabupaten Serang: masih banyak rakyat miskin yang terabaikan.
Sejumlah warga mengaku kecewa karena merasa tidak tersentuh bantuan perumahan layak huni dari pemerintah. “Kalau memang Serang bahagia, kenapa masih ada rumah seperti ini? Kami butuh bukti, bukan janji,” keluh salah seorang warga.
Potret kemiskinan di Katulisan ini seolah menjadi bukti bahwa #SerangBahagia hanya berhenti sebagai jargon politik. Faktanya, kesenjangan sosial masih menganga lebar, dan masyarakat kecil masih harus berjuang keras di tengah keterbatasan.
Pemerintah Kabupaten Serang dituntut segera turun tangan, bukan sekadar membangun citra di media sosial. Sebab, bahagia yang sesungguhnya bukanlah milik para elit, melainkan harus dirasakan oleh seluruh rakyat, termasuk mereka yang kini tinggal di rumah reyot di Katulisan.
Social Header